User-centered Design: Get to Know Your Persona

Mutia Rahmatun Husna
4 min readMar 12, 2020

--

Dalam proses merancang sebuah aplikasi, situs website, atau suatu sistem, penting halnya untuk memahami kalangan atau ruang lingkup orang seperti apa yang akan menggunakannya. Hal tersebut agar kita memahami bagaimana membuat mereka mengerti aplikasi kita. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang bagaimana kita dapat menggunakan Persona sebagai alat untuk menganalisis jenis-jenis pengguna yang akan kita targetkan dan beberapa contohnya.

What is Persona?

Sebelum berangkat lebih jauh, penting halnya bagi kita memahami apa itu persona. Persona adalah sebuah representasi pengguna dalam bentuk individu imajiner yang memuat rangkuman singkat mengenai karakteristik, pengalaman, tujuan, ​tasks​, ​pain points​, dan kondisi lingkungan pengguna yang sebenarnya. Persona diperkenalkan pertama kali oleh Alan Cooper yang menggunakan persona dalam perancangan interaksi secara praktis untuk menghasilkan sebuah produk yang high-tech.

Persona penting digunakan dalam merancan sebuah aplikasi yang berorientasi pada user. Membuat persona akan membantu kita untuk mengetahui kebutuhan user. Hal ini dapat membantu kita mengenali bahwa setiap user memiliki kebutuhan dan ekspektasi yang berbeda-beda dalam menggunakan sebuah aplikasi. Oleh karena itu, persona dapat membantu tercapainya tujuan untuk menciptakan user experience yang baik bagi target pengguna suatu aplikasi.

Dalam proses pembuatan suatu persona, tentunya diperlukan penelitian terhadap user. Penelitian tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan informasi lebih mendetail mengenai individu yang menjadi target pengguna suatu aplikasi. Beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan pada saat penelitian kepada user adalah alasan penggunaan aplikasi, tujuan menggunakan aplikasi, serta kebutuhan user yang dapat dipenuhi oleh aplikasi. Setelah penelitian dilakukan dan data berhasil terkumpul, maka persona telah dapat dibuat.

Penerapan Persona pada Proyek PPLancar

Proyek yang akan kami kerjakan selama satu semester ini ialah Mobilekop Anggota Koperasi. Mobilekop Anggota Koperasi merupakan aplikasi berbasis mobile yang ditujukan untuk dapat melihat data keanggotaan seorang anggota koperasi. Berikut adalah persona yang kami gunakan untuk mengembangkan proyek ini.

Persona 1 | Ibu Siti

Umur : 24 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Pebisnis rumahan

Ibu Siti baru saja memulai usaha bisnis Sambosa sekitar 2 bulan yang lalu. Ia baru saja bergabung menjadi anggota koperasi. Ibu Siti tergolong sebagai anggota baru, sehingga sedang berada dalam tahap penyesuaian dalam mengetahui birokrasi dari koperasi terkait mekanisme mengajukan pinjaman, hak dan kewajiban anggota koperasi, dsb. Sebagai pebisnis rumahan dan ibu rumah tangga muda, bu Siti cukup familiar dengan teknologi handphone yang biasa digunakan untuk berkomunikasi online.

Masalah :

  • Membutuhkan pengetahuan lebih dalam terkait mekanisme yang ada pada koperasi.

Tujuan :

  • Adanya sumber informasi resmi yang berguna khususnya untuk anggota baru agar dapat mengetahui informasi yang dibutuhkan terkait koperasi.

Persona 2 | Ibu Anisa

Umur : 39 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Pemilik Toko Kelontong

Bu Anisa adalah seorang pemilik toko kelontong di daerah Campaka Mulya, Cianjur. Toko tersebut sudah berjalan cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun. Anak paling kecil bu Anisa berusia balita. Karena hal tersebut, ia cukup sibuk dimana ia perlu mengurus anak dan menjalankan toko. Bu Anisa sudah lama menjadi anggota koperasi dan sudah familiar terkait mekanisme yang ada. Dalam memantau daftar simpanan dan update daftar pinjaman modal dari koperasi, Bu Anisa perlu mendatangi langsung Koperasi di sela-sela kesibukannya atau menunggu cetak laporan dari pegawai koperasi yang datang ke rumah. Bu Anisa juga cukup terbiasa menggunakan handphone.

Masalah :

  • Mendatangi koperasi secara langsung membutuhkan waktu tambahan di sela-sela kesibukan yang sudah cukup padat.
  • Perlu mendatangi koperasi terlebih dahulu hanya untuk memastikan daftar simpanan, juga daftar pinjaman modal yang terbaru sehingga kurang efektif.

Tujuan :

  • Dapat mengetahui daftar simpanan dan daftar pinjaman modal yang terbaru tanpa harus mendatangi langsung koperasi.
  • Efektifitas dan efisiensi waktu.

Persona 3 | Ibu Sri

Umur : 57 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Pemilik warteg

(Warung Tegal)

Ibu Sri adalah pemilik warteg yang berada di pinggir jalan raya. Ia sudah tergabung dalam keanggotaan koperasi cukup lama. Seiring berjalannya waktu, Bu Sri terkadang perlu memperbaharui alamat tempatnya tinggal ataupun nomor yang dapat dihubungi. Saat ini, hal tersebut hanya dapat dilakukan dengan mendatangi koperasi secara langsung. Meski memiliki handphone android, bu Sri jarang menggunakannya untuk keperluan selain sms dan menelepon.

Masalah :

  • Perlu menyesuaikan diri dalam penggunaan aplikasi handphone selain sms dan telepon.
  • Untuk melakukan update biodata, perlu mendatangi koperasi secara langsung sehingga memakan waktu tambahan.

Tujuan :

  • Membutuhkan sistem yang praktis, tidak rumit, dan mudah dipahami.
  • Update biodata dapat dilakukan dengan praktis, tidak perlu datang ke koperasi secara langsung.

Sekian Penjelasan Persona dari saya. Mohon maaf apabila ada kekurangan. Terima kasih.

Sumber:

Gambar 1: https://1.bp.blogspot.com/-dbj0HNXQBxo/XUT_h9WLz8I/AAAAAAAAArY/EQtWIwksbYQF7uteAJPvKS4dZEuZxilhwCLcBGAs/s1600/Usaha%2BKuliner.jpg diakses pada 10 Februari 2020

Gambar 2: https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/700x465/photo/novafoto/original/80479_kisah-wiwin-membantu-satu-desa-untuk-kembangkan-usaha-warung-sembako.jpg diakses pada 11 Februari 2020

Gambar 3: https://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sandiaga-s-uno-saat-makan-di-warung-madinem-di-pinggir-waduk-cengklik.jpg diakses pada 10 Februari 2020

--

--

No responses yet